Korban Meminta Keadilan Kepada Presiden dan Kapolri Viral Melalui Media Sosial

 

Sumatera utara, mitranegaragpri-ak.com,- Baru baru ini warga net terkesan di kejutkan dengan kabar yang beredar di media sosial tiktok dan Facebook serta media sosial lainnya,
Pasalnya seorang ibu rumah tangga yang bernama Yarni fatemaluo, besertah anak anak nya, warga desa pasar singkuang (1) kecamatan muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing natal, Sumatera utara”


teriak teriak meminta perlindungan hukum serta keadilan terkait hukum yang mandul kepada presiden Jokowi dan Kapolri serta kapolda sumut, terkait
Hal kasus pengeroyokan dan perampasan Hp” perusakan di sertai pengancaman yang di lakukan dari sekelompok pelaku yang menyerang keluarga korban bukan hanya melakukan pemukulan pengerusakan, serta perampasan Hp keluarganya, namun ancaman serius yang di teriakin oleh parah pelaku menyampaikan bahwa mereka sekeluarga akan di habisin di manapun ketemu hingga anak-anak nya sudah tiga bulan tidak masuk kesekolah karna takut, dan mereka takut berangkat kerja sebab pelaku masih berkeliaran bebas”


terkait kabar yang sudah beredar ini tim media terus melakukan penelusuran
menghubungi keluarga korban bernama Sony tehe lase, suami dari Yarni fatemaluo terkait persoalan masalah serta menanyakan apa sudah di buat pengaduan di kepolisian, dirinya menceritakan” pada
Awalnya di bulan Juni 2022 karna faktor ekonomi dan kebutuhan yang mendesak, istri saya (Yarni fatemaluo) ada meminjam uang kepada Novilia buulolo,(salah satu istri pelaku) sebesar tiga juta rupiah dengan janji pemulangan selama( 2 ) bulan,


Tepat pada janji dua bulan kemudian istri saya mendatangi rumah NOVILIA BUULOLO,, bertujuan mengembalikan pinjaman (utang) kami sesuai janji kami sebelum nya sebesar tiga juta rupiah, sesampainya di rumah NOVILIA BUULOLO, istri saya menyampaikan tujuan kedatangan nya untuk mengembalikan uang pinjaman sesuai janji, namun Novelia buulolo ( pemilik uang), menjawab ngapain pala repot repot datang kesini saya masih belum ada keperluan penting kok, kalau memang ada perlu pake aja dulu uang nya ngak usah di pulangkan nanti kalau saya perlukan aku kabarin, mendengar penyampaian Novelia istri ku sangat ber terimakasih atas kebaikan dan pengertian NOVILIA BUULOLO, karena pada saat itu memang kami sangat butuh, utang kamipun tetap 3 juta rupiah”


januari tahun 2023 NOVILIA BUULOLO, datang menagih kami, dan memang saat itu uang yang ada hanya (1) juta rupiah setelah kami jelaskan diapun mengerti keadaan, sisa (2) juta rupiah kami cicil tiap bulan,
Di bulan februari kami cicil lima ratus ribu dengan sisa (1) juta lima ratus rupiah” di bulan Maret karna kami belum ada uang cicilan, dan sebelum sampai maret istri saya menjumpai NOVILIA BUULOLO, ke rumah nya dengan tujuan minta maaf karena bulan maret kami belum ada uang dan bulan selanjutnya yaitu April kami berusaha bayar lunas, saat itu Novilia ngak apa apa” tapi di bulan depan (April) di usahakan dibayar setidaknya di cicil kalau bisa dilunasi aja, mereka sepakat,
tiba-tiba (1) minggu kemudian
suami Novilia buulolo ketemu di pekan (pasar) dengan istri saya langsung marah marah minta sisa utang kami harus bayar hari itu juga, tanpa mendengar penjelasan Yarni fatemaluo (istri saya) bahwa minggu yang lalu sudah sudah sepakat dengan istrinya di April bulan depan kami bayarkan,
namun sekalipun dia mengucapkan kata kata yang tidak senonoh (memaki) dan istri saya untuk mempermalukan di tengah kerumunan orang banyak istri saya tetap sabar”


Besok harinya 13 maret 2023″ tiba tiba novelia buulolo mendatangi rumah kami dengan membawa beberapa orang yang ber nama
1,novilia buulolo
2,samolala laia alias AMA RISI
3,ruslan zai
4,fazatulo gulo
5,amilauddin mendofa
6,sokhi zatulo buulolo, sesampainya di rumah kami tanpa basa basi melakukan keributan melakukan pemukulan terhadap istri dan anak anak merusak sebuah kulkas serta mengambil hp anak saya, sambil berteriak mengatakan akan menghabisi kami sekeluarga di manapun ketemu jika coba coba mengadukan mereka”(12/06/2023)

Kejadian itu pun Sony tehe lase membuat laporan di kepolisian Polsek MBG dan polres Madina, namun sudah tiga bulan belum ada tindakan dari polisi, yang saya duga telah menerimah sesuatu dari para pelaku, hingga saat ini terus mengancam kami yang mengakibatkan (3) bulan ini kami tidak kerja dan anak anak saya sudah (3) bulan juga tidak sekolah akibat traumah terlebih karna pelaku bebas berkeliaran tanpa tersentuh hukum, terang Sony tehe lase mengakhiri tutupnya

Bersambung(Red YG)