Budiman Buka Bimtek Manajemen Risiko Strategis dan Operasional Lingkup Pemkab Lutim

 

Sulawesi Selatan _ MITRA NEGARA, gpri-ak.com ,- Bupati Luwu Timur, H. Budiman, membuka acara Bimbingan Teknis (Biimtek) Manajemen Risiko Strategis dan Manajemen Risiko Operasional yang diselenggarakan di Aula Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Luwu Timur, H. Bahri Suli, dan Kepala BPKP Perwakilan Sulawesi Selatan, Muhammad Risbiantoro, Senin (29/04/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh para kepala OPD, Sekretaris, Kabag, Irban, Kasubag Perencanaan, dan staf teknis. Pelaksanaannya dilakukan selama dua hari, mulai dari tanggal 29 hingga 30 April 2024.
Kepala Inspektorat Kabupaten Luwu Timur, Salam Latif selaku penyelenggara melaporkan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari program pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penerapan manajemen risiko kepada pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lutim.
“Diharapkan melalui pelatihan ini, pejabat dan ASN di Kabupaten Luwu Timur dapat memahami dan menerapkan manajemen risiko dalam mencapai sasaran strategis, pelaksanaan program dan kegiatan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta meningkatkan Indeks Manajemen Risiko (MRI) dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) Kabupaten Luwu Timur,” kata Salam Latif.
Sementara Bupati Luwu Timur, H. Budiman menyampaikan apresiasi terhadap kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang telah secara konsisten memberikan jasa penjaminan mutu (assurance) dan konsultasi kepada Pemkab Lutim.
“Raihan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam 11 tahun terakhir atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur, serta perolehan level 3 (3,120) atas Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemda Luwu Timur tahun 2023, dan level 3 (3,00) Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Kabupaten Luwu Timur merupakan bukti nyata dari kerjasama yang baik antara BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur,” terang Bupati.
Ia mengatakan, meskipun pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkup Pemkab Lutim telah berjalan dengan baik, namun penilaian terhadap Manajemen Risiko Indeks (MRI) dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) masih berada pada level 2.

“Oleh karena itu, diharapkan pada Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi tahun 2024, Kabupaten Luwu Timur dapat mencapai level 3 untuk kedua indikator tersebut,” tambahnya.
Untuk itu, Bupati berpesan, dengan mengikuti Bimbingan Teknis Manajemen Risiko ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan seluruh materi dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari para narasumber sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang lebih efektif dan efisien di OPD masing-masing.

(Muh Juari )