LUBUKLINGGAU, MITRA NEGARA TV _ Pj Wali Kota Lubuk Linggau, H. Trisko Defriyansa, menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Zoom di Command Center Kantor Wali Kota Lubuklinggau, Senin (9/9/2024). Pertemuan ini menjadi momen penting dalam upaya daerah menekan inflasi yang dihadapi secara nasional.
Dalam rapat, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, memaparkan perkembangan inflasi terkini. Inflasi tahunan per Agustus 2024 tercatat sebesar 2,12%, lebih rendah dibandingkan Agustus 2023.
Secara bulanan, terjadi deflasi sebesar 0,03% dari Juli ke Agustus 2024, menunjukkan tanda penurunan harga di beberapa sektor.
Kelompok pengeluaran yang berkontribusi pada inflasi tertinggi meliputi makanan, minuman, tembakau, serta sektor pendidikan yang mencatatkan inflasi sebesar 0,04%. Restuardy juga menyoroti tren harga emas dan biaya transportasi yang mempengaruhi perekonomian daerah.
Dalam data yang dipaparkan, Lubuklinggau berada di jajaran kota dengan inflasi rendah sebesar 1,31%, di bawah rata-rata nasional. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian lokal, namun tetap perlu diwaspadai mengingat kenaikan harga bahan pangan seperti cabai rawit dan minyak goreng di banyak daerah.
Restuardy juga mengungkapkan bahwa indeks perkembangan harga pangan (IPH) menunjukkan kenaikan di beberapa wilayah seperti Papua Tengah dan Kalimantan Selatan. Sementara itu, daerah seperti Maluku Utara relatif stabil tanpa lonjakan harga yang signifikan.
Melalui rapat ini, H. Trisko Defriyansa, bersama para pejabat terkait di Lubuk Linggau, menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Hadir pula Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Surya Darma, Staf Ahli III Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Heri Zulianta, serta Kepala Disperindag, Medhio Line Sapta Windu, yang siap merumuskan strategi lokal untuk menekan inflasi daerah.
“Dengan fokus pada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, rapat ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi. Lubuklinggau, sebagai salah satu kota dengan inflasi terendah, menjadi contoh bagaimana kolaborasi efektif dapat memberikan hasil yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya
(Muhammad Zaili)