PKBI Sumbar Lakukan Pelatihan Keterampilan Daur Ulang Sampah

Sumatera Barat, mitranegara_gpri-ak.com – 24/09/2022
Pada prinsipnya pengelolaan sampah dilakukan melalui metode 3 R yaitu Reduse, Reuse dan Recycle. Tindakan reduse dilakukan dalam bentuk mengurangi penggunaan barang sehingga tidak berpotensi menimbulkan sampah. Reuse yaitu menggunakan kembali barang dan recycle yaitu mendaur ulang sampah menjadi barang kembali.
Prinsip tersebut mulai dipraktikkan oleh masyarakat Nagari Koto Gaek Guguak Kabupaten Solok dalam kegiatan pelatihan keterampilan daur ulang sampah, yang dilakukan pada 19 September 2022 di ruang pertemuan KAN Koto Gaek Guguak.

Hasil dari pengolahan sampah menjadi asesoris cantik
Foto editor MN TV

Sebanyak 35 peserta berpartisipasi aktif membuat produk berupa pin jilbab dan tempat tisu dari sampah plastik dan kain perca.

Kegiatan yang didampingi oleh pengurus Bank Sampah Kelok Salayang ini juga dihadiri oleh Wali Nagari Koto Gaek Guguak yaitu Mardi Henderson dan Ketua KAN Koto Gaek Guguak Zulkifli. Selaku Wali Nagari, ia menuturkan bahwa permasalahan sampah akan tetap ada selama manusia itu ada.

Tidak hanya sampah rumah tangga dari aktivitas memasak di dapur, pun sampah yang tergolong berbahaya seperti puntung rokok. Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan pendataan tonase sampah per rumah di Nagari tersebut. Hasilnya, total sampah rumah tangga yaitu 2 ton perminggu, per bulannya 8 ton sampah. Angka tersebut sangat tinggi, namun disisi lain belum ada upaya untuk penangangan maupun pengurangan sampah.Hal yang sama juga disampaikan oleh Zulkifli, menurutnya mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna tentu mengurangi kuantitas sampah itu sendiri ke TPA.

PKBI Sumbar (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) sebagai mitra pelaksana program CSR PT.Tirta Investama (PT.TIV) Pabrik Aqua Solok dan dukungan pemerintahan Nagari Koto Gaek Guguak terus berupaya untuk menularkan praktik baik pengelolaan sampah kepada masyarakat khususnya masyarakat Nagari Koto Gaek Guguak,Kabupaten Solok. Jon Betrit selaku project manager CSR PT.TIV menuturkan pengelolaan sampah semestinya dilakukan secara berkelanjutan sehingga generasi yang akan datang pun merasakan dampaknya.

Vina Rahmi selaku direktur eksekutif PKBI Sumbar yang ditemui di tempat yang berbeda mengatakan bahwa pengelolaan sampah di nagari perlu diintegrasikan dengan program-program yang ada di nagari.

Seperti melibatkan BUMNAG untuk memasarkan hasil produk daur ulang sampah. PKK Nagari bisa memberdayakan anggotanya untuk membuat ecobrick. Dimana ecobrik ini akan menyerap banyak kantong plastik makanan.

(Red Desmaisi)

Tinggalkan Balasan