Sulawesi utara
mitranegaragpri- ak.com- Akhirnya terungkap mengenai identitas seorang anak laki- laki yang meninggal dan hanyut terbawa arus di perairan Molas, kecamatan Bunaken pada senin (20/2/2023).
Informasi yang dirangkum dari kepolisian, Identitas anak yakni jupras patolenganeng (6), warga kelurahan malalayang 1 Barat , namun berdomisili di Desa kalasey 11 jaga 1V, kecamatan mandolang, Kabupaten Minahasa
Menurut keterangan ayahnya, yakni Melky patolengganeng, pada hari mingu 19 februari 2023 sekira pukul 17.00 wita, dirinya bersama dengan anaknya ( korban), dari Desa kalasey menuju ke pasar 45( shoping Centre), dengan maksud mencari kardus bekas untuk dijual.
Lalu pada malam, itu dirinya bersama sang anak tidur sama- sama di sekitar ruko- ruko komplek pertokoan pasar 45.
Akan tetap, pada keesokan harinya( senin 20/2/2023) sekira pukul 06.00 sang ayah kaget karena anaknya sudah tidak ada.
Berselang beberapa jam, lalu mendapat informasi adanya seorang anak yang meninggal dan hanyut terbawa arus di perairan molas dan telah dibawa ke Rs Bhayangkara.
Setelah mendengar informasi tersebut, ayah korban langsung menuju ke Rs Bhayangkara untuk mengecek korban. setelah sampai di rumah sakit, dari polsek Bunaken bersama- sama dengan petugas identifikasi polresta manado dan petugas Rs Bhayangkara memastikan bahwa korban adalah anak dari melky patolenganeng.
Kemudian di lakukan pemeruksaan visum oleh petugas identifikasi dan petugas Rs bhayangkara.
Adapun terinformasi pihak keluarga korban menolak untuk di lakukan outopsi, dengan membuat surat pernyataan penolakan outopsi, serta berita acara yang di tangani oleh orang tua korban.
Sebelumnya Akhiryandi Bastian(30), warga Tumumpa, sebagai saksi dan selaku kapten kapal km RACHEL, 01 yang pertama kali menemukan jasad korban telah mengapung di perairan molas.
Kapolresta manado Kombes pol julianto Sirait melalui kapolsek Bunaken Ipda tripo Datukramat, membenarkan kejadian tersebut.” Keluarga dari anak yang meninggal sudah datang ke Rs Bhayangkara untuk melakukan tindakan yang di perlukan,”
(Jansen Rarung)