Jawa tengah, mitranegaragpri-ak.com- Kota Pekalongan provinsi jawa tengah Heboh Perjudian togel semangkin marak dan menjamur Diduga Aparat penegak hukum tutup mata seolah olah sudah ada pembiaran(03/02/2023)Ucap Ariyanto kepada awak media mitra negara yang lebih nyarisnya saat ini Perjudian togel dikota pekalongan semangkin merajalelah dan secara terang terangan seperti pasar malam yang sangat ramai dikunjungi sang pembeli
Tim menelusuri didua tempat yaitu di markas togel Kwl di wilayah Kel. Medono yaitu Hr dan Kwl di wilayah Kel. Sapuro Kec. Pekalonga Barat, keduanya mengambil bahan judi togel di salah satu oknum pengacara di Kota Pekalongan yang di duga membekingi judi togel menurut pengakuan salah satu pengelola judi togel di Kel. Sapuro tersebut
Tim menelusuri dan investigasi dengan membeli togel guna mendapatkan kupon di kedua tempat tersebut guna menjadikan kupon tersebut sebagai barang bukti yang untuk selanjutnya supaya Aparat Penegak Hukum bisa menindak tegas para pemain judi togel dari mulai bandar, beking, sampai para pembeli judi togel.
Bagi Aparat Penegak Hukum harus benar – benar menindak tegas para oknum baik yang menjadi bandar, beking, sampai masyarakat yang suka membeli judi togel.
Karena selama ini judi togel di Kota Pekalongan Jawa Tengah terkesan kebal hukum dan susah untuk di tindak tegas.
Padahal menurut agama manapun yang namanya judi togel tidak di benarkan, apapun alasnnya, akan tetapi sudah menjadi penyakit masyarakat yang biasanya dikarenakan masalah ekonomi yang akhirnya mengambil jalan pintas ingin cepat kaya, padahal justru bisa menghabiskan harta sendiri bahkan nyawa kita.
Di Kota Pekalongan sendiri ada 2 oknum pengacara yang ikut bermain judi togel, yang satu sebagai beking dan yang satunya lagi sebagai pemain yang menyediakan kertas yang bertuliskan angka dan gambar sebagai simbolis judi togel sydney dan hongkong.
Kepada Aph harus berani menindak tegas pelaku judi togel, dan jika kedapatan ada oknum polisi yang menjadi beking segera di pecat dari lembaga Kepolisian supaya Lembaga Kepolisian bisa bersih dari oknum – oknum dan bisa meraih kembali kepercayaan masyarakat.
Lain tempat, dua oknum penjaga malam melarang awak media untuk meliput dan memberitakan perjudian yang ada di Kota Pekalongan, padahal itu penyakit masyarakat yang seharusnya bisa di basmi oleh pemerintah.
Bukan hanya melarang saja, akan tetapi melakukan rasisme terhadap awak media yang dimana dia juga dari etnis tionghoa.
Oknum Penjaga Malam RW 012 Perum Binagriya Blok. A yang bernama Bambang mengatakan bahwa wartawan tidak usah korek info karena sama saja mencari masalah, dan penjaga malam RW 007 Perum Binagriya Blok. A Kec. Pekalongan Barat Kota Pekalongan yang bernama Maulidin juga membernarkan statement dari Bambang selalu penjaga malam RW 012 Perum Binagriya Blok. A Kec. Pekalongan Barat Kota Pekalongan
Bahkan oknum penjaga malam RW 012 Perum Binagriya Blok. A yang bernama Bambang juga sempat melakukan rasisme kepada wartawan dengan mengatai China, dan juga melakukan intervensi dalam bentuk verbal.
Ada apa? Mengapa oknum penjaga malam RW 012 dan RW 007 Perum Binagriya Blok. A ini sampai berani membela para pemain dan bandar judi? Menjadi sebuah pertanyaan yang harus di pecahkan bersama.
(Red)