MITRA NEGARA – Sumut, mitranegaragpri-ak.com – Penegakan hukum di Polsek MBG Diduga sudah mulai keliruh kembali disampaikan Oleh Julius Giawa Sekretaris jendral Dewan Pimpinan Pusat DPP Lembaga Bantuan Hukum (LBH PKR) Perisai Keadilan Rakyat, kenapa hingga sampai pada saat ini para pelaku pemukulan terhadap korban Fajaruddin zai dengan secara bersama sama melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan korban mengalami luka berat sehingga dirawat dan dilakukan pemeriksaan di (RSU) Rumah Sakit Umum MITRA MEDIKA Medan yang beralamat dijalan sisingamangaraja No.11 Medan Kelurahan harjosar 1 Kecamatan Medan Amplas,” (2 Maret 2024) Namun para pelaku kekerasan masih dibiarkan bebas berkeliaran tanpa ada diamankan Oleh dari pihak kepolisian sehingga menjadi sorotan publik
Disisi lain menurut keterangan salah satu dokter (RSU) Rumah Sakit Umum Medan yang tidak ingin disebutkan namanya dimedia ini dirinya menerangkan sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan terdapat luka berat dibagian tubuh korban ada mengalami pata atau retak tulang” seperti bahasa yang disampaikan Oleh Sekretaris Jendral DPP LBH PKR Julius Giawa saat mendampingi korban waktu dilakukan pemeriksaan pihak (RSU) MITRA MEDIKA Medan tidak ingin memberikan keterangan secara lisan melainkan akan memberikan suatu keterangan dengan secara tertulis dikarenakan agar pihak kepolisian lebih paham dan mengetahui dimana saja yang terdapat pata atau retak tulang yang dialami Oleh korban pemukulan dengan cara pengeroyokan yang dilakukan Oleh 9(sembilan) pelaku kejahatan yang dikomandoi Oleh Oknum mandur 1 Pendi di PT SSS/Asia Agri KMR3 Afdeling 3,” Jelasnya
Ditempat yang terpisah kembali ditegaskan Oleh Maman Supratman Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DPW Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Keadilan Rakyat (PKR) Provinsi banten melalui Damianus Waruwu Ketua DPD LBH PKR Kabupaten tapanuli tengah, menghimbau kepada pihak kepolisian Polsek MBG Melalui Polres Madina untuk segara melakukan penangkapan terhadap para pelaku pengeroyokan karena dikawatirkan pelaku akan melarikan diri serta tidak ada kata istilah pembiaran,” tutupnya
(Red Tim)