NTT_ MITRA NEGARA, gpri-ak.com – dugaan kasus pemasangan jaringan listrik oleh PLN persero Cabang Soe di Desa Nununamat kecamatan Kolbano, kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami pembongkaran meteran listrik di sejumlah rumah warga yang di ketahui telah terpasang meteran Rabu, 29 Mei 2024
Informasi yang dihimpun oleh awak media ini kondisi pemasangan jaringan listrik di desa tersebut tidak berjalan dengan baik pasalnya terdapat uraian sejumlah kabel yang tergantung di atas pepohonan
dalam pantauan awak media ini juga terdapat 26 KK di desa tersebut kecewa atas pekerjaan yang tidak jelas oleh pihak PLN Soe karena warga telah menyiapkan kabel hitam dari hasil swadaya untuk pengadaan kabel-kabel tutur warga setempat
ada warga yang mengaku memberi sejumlah uang untuk dapat menarik listrik ke rumah -rumahnya dengan kisaran nilai Rp 6.000.000 per KK.
dari 26 KK ada 7 rumah yang sudah terpasang meteran di rumahnya kini telah di bongkar kembali oleh petugas PLN Soe sehingga warga merasa kecewa.
awak media ini juga konfirmasi dengan kepala PT Rindo yang berkerja sama dengan PLN untuk pengadaan meteran, menurutnya bahwa kami hanya mendapatkan arahan dari PLN untuk menyalurkan material berupa meteran -meteran tersebut ungkapnya melalui via telpon
lanjutnya bahwa kami tidak punya kewenangan untuk pemasangan atau pembongkaran meteran listrik tersebut. silakan hubungi langsung ke pihak PLN Soe.
konfirmasi dari pihak PLN Soe bahwa kondisi jarak 500 meter sampai 1 km itu tidak memungkinkan untuk menarik arus listrik karena akan berpengaruh ketika penggunaan alat-alat elektronik warga di sana akan rusak jelas kepala PLN Soe kabupaten Timor Tengah Selatan
ketika awak media turun ke lokasi tersebut dan melihat ternyata jarak arus listrik kurang lebih 50 meter untuk bisa menjangkau ke rumah 26 KK di RT/ RW/07/08.Desa Nununamat Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Informasi warga yang di himpun oleh awak media ini bahwasanya warga yang rumahnya berada dekat tiang induk harganya berkisar Rp 2.500.000 dan warga yang ada di kedalaman berkisar Rp 5-6 jutaan tutur warga.
Jaringan listrik yang ada di sana tanpa tiang pembantu atau penyangga untuk kabel dan kabel – kabel yang sudah di swadaya oleh warga tetap bertengger di pohon yang nanti akan membahayakan warga di sana.
Tim Liputan Mengabarkan
(Melki)