Potret Perjuangan Yustinus Hermanto Sang Guru Kontrak Di Desa Labai Hilir

Kalimantan Barat - mitranegara-ak.com -Ketapang 05 October 2022

Guru merupakan sosok yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan karena ia adalah sosok yang berjasa memberi ilmu pengetahuan dan memberikan pendidikan karakter kepada anak – anak di Negeri ini.

Segala upaya guru untuk dapat mencerdaskan anak Bangsa ini tidaklah selalu mudah. Terkadang, guru harus melakukan perjuangan besar yang memakan waktu, tenaga, fikiran bahkan materi.

Meski demikian, guru-guru ini melakukannya dengan ikhlas dengan harapan dapat membawa perubahan baik untuk masa depan anak bangsa.

Profesi guru sangat identik dengan gelar Pahlawan tanpa tanda jasa karena besarnya pengorbanan dan perjuangan yang dilakukannya. Bahkan mungkin seandainya ada gelar yang diberikan pada seorang guru, itu tidak cukup untuk membalas jasa-jasanya.

Hal inilah yang bisa kita ungkapkan kepada salah seorang guru kontrakĀ  Yustinus Hermanto (42) yang mengajar disalah satu sekolah menengah pertama di desa Labai Hilir , Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang Prov. Kalimantan Barat.

Penulis tertarikĀ  mengutip kisah Yustinus Hermanto atau yang sangat sering di sapa Pak Idang ini karena kegigihannya untuk tetap menjadi seorang guru walau dengan segala keterbatasan atau kemampuan ekonominya.Pak Idang ini mulai mengabdikan dirinya di Dunia Pendidik sejak Tahun 2003 itupun beliau baru mengajar di SDN 04 Simpang Hulu Desa Labai Hilir dan Pada Tahun 2011 beliau baru Mengajar di SMPN 06 Simpang Hulu Desa Labai, berawal beliau hanya menjadi guru honor yang mana dapat diketahui penghasilan seorang guru honor sangat jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Sering beliau untuk memenuhi kebutuhan sehari – seharinya dengan berkebun bahkan sesekali beliau menjaring ikan di sungai yang ada di Desa Labai Hilir. Tentu untuk menghidupi Istri dan dua orang buah hatinya perlu usaha yang keras agar semuanya bisa terpenuhi dengan baik.

Sehingga pada Tahun 2016 beliau beliaupun juga di angkat menjadi menjadi Guru Kontrak tentu dengan demikian sedikit membuat ringan beban Pak Idang dalam pemenuhan Kebutuhan Keluarga, Pak Idang Juga tentu mempunyai harapan kepada Pemerintah untuk kiranya dapat memperhatikannya dengan mengangkat dia menjadi ASN itu, harapannya untuk menjadi ASN bukan berarti apa tetapi itu semuanya demi sebuah konsentrasi perjuangannya dalam mencerdaskan anak Bangsa.

(Red Dahlan)

Tinggalkan Balasan